SPQR Penelitian - Membuat Pendahuluan yang Baik sesuai SPQR

Penulis: Risetku.com

Pendahuluan merupakan bagian yang penting karena pembaca akan mulai dari bagian ini. Istilahnya, melalui pendahuluan, Anda dapat memberikan first impression yang baik  dan meningkatkan ekspekstasi pembaca terhadap tulisan Anda. Secara umum, pendahuluan berfungsi untuk memberikan gambaran mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan pertanyaan apa yang akan dijawab oleh penelitian ini. Penjelasan pada pendahuluan tidak harus terlalu rinci seperti di pembahasan, sehingga idealnya panjang pendahuluan tidak lebih dari satu halaman. Akan tetapi, dalam menulis pendahuluan, Anda tetap perlu menggunakan referensi yang kuat untuk mendukung pernyataan yang Anda buat.

Secara garis besar, pendahuluan mengandung pernyataan-pernyataan dari yang paling umum hingga mengerucut ke pernyataan spesifik terkait apa yang penelitian Anda akan bahas. Pernyataan umum digunakan untuk memberikan gambaran tentang topik atau bidang yang Anda teliti, kemudian mengarahkan ke masalah spesifik yang ada pada bidang tersebut, sampai akhirnya ke pertanyaan atau tujuan penelitian Anda, sehingga informasi yang disajikan dalam penelitian terarah secara sistematis. Untuk membantu Anda dalam membuat pendahuluan yang baik dan sistematis, kita dapat menggunakan singkatan SPQR sebagai panduan.

1. Situation

Pada bagian ini, Anda dapat mulai dengan pernyataan tentang situasi yang sedang terjadi di bidang yang menjadi topik penelitian Anda. Hal ini bertujuan untuk memberikan konteks atau setting untuk pertanyaan penelitian yang Anda bawakan. Mulailah dari informasi yang umum, sehingga pembaca yang tidak memiliki dasar pengetahuan di bidang tersebut tetap mengerti.  Hal ini dapat tentang kenapa bidang ini penting untuk dibahas, pernyataan umum tentang bidang penelitian Anda, atau gambaran umum tentang penelitian-penelitian yang sudah ada di bidang penelitian Anda. Kemudian mengerucut sampai ke topik yang dibahas dalam penelitian Anda. Intinya, pada bagian ini Anda menyajikan pernyataan-pernyataan yang umum dan dapat diterima sebagai fakta oleh pembaca Anda.

Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki penelitian tentang hubungan densitas tulang dengan massa lemak tubuh. Pada pendahuluan, Anda dapat membahas tentang mengapa hal ini penting diteliti, contohnya karena densitas tulang merupakan prediktor kuat dari fraktur panggul, dan fraktur panggul dapat menurunkan kualitas hidup, mortalitas, dan morbiditas seseorang. Anda juga dapat memberikan pernyataan umum, seperti definisi dan epidemiologi dari fraktur panggul, serta definisi dari tiap komponen yang akan Anda bahas, seperti densitas tulang dan massa lemak tubuh. Selain itu, agar mengerucut ke topik penelitian Anda, Anda dapat memberikan gambaran umum dari penelitian yang sudah ada, contohnya dengan mereferensi studi lain yang meneliti hubungan profil tubuh dengan densitas tulang, serta studi yang membahas tentang hubungan massa lemak tubuh dengan risiko fraktur tulang panggul.

2. Problem

Setelah menyajikan latar belakang dari bidang yang Anda teliti, selanjutnya sebutkan masalah apa yang penelitian Anda ingin selesaikan. Di sini, sajikan tentang pengetahuan atau penelitian yang sudah dilakukan, dan apakah terdapat gap antara pengetahuan yang sudah ada dan apa yang belum diketahui. Anda dapat mereferensi studi-studi sebelumnya dan menyatakan apabila ada pertanyaan yang belum terjawab atau hasil yang bertentangan. Gap inilah yang ingin Anda jawab dalam penelitian Anda.

Contohnya, Anda mengetahui dari studi sebelumnya bahwa berat badan yang lebih tinggi diasosiasikan dengan densitas tulang yang tinggi. Di sisi lain, diketahui bahwa massa lemak yang lebih rendah diasosiasikan dengan risiko fraktur yang lebih tinggi. Salah satu komponen berat badan adalah massa lemak. Akan tetapi, belum diketahui apakah massa lemak tubuh berkorelasi juga pada densitas tulang secara independen. 

3. Question

Di bagian ini, tuliskan dengan jelas pertanyaan apa yang akan dijawab oleh penelitian Anda, sesuai dengan gap antara pengetahuan yang sudah diketahui dan belum diketahui yang telah Anda tuliskan pada bagian sebelumnya. Bagian ini akan sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda.

Contoh yang sama dengan bagian sebelumnya, belum diketahui apakah massa lemak berkorelasi dengan densitas tulang secara independen. Inilah gap antara pengetahuan yang sudah dan belum diketahui. Oleh karena itu, Anda ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara massa lemak dengan densitas tulang.

4. Response

Setelah menyajikan gap antara pengetahuan dengan apa yang belum diketahui, tentunya Anda akan mengisi gap ini dengan penelitian Anda. Tuliskan gambaran umum tentang penelitian Anda, termasuk hipotesis penelitian, pendekatan apa yang penelitian Anda lakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan sedikit tentang metode penelitian. Anda juga dapat menuliskan tujuan umum dan manfaat dari penelitian Anda.

Contohnya, pada penelitian tentang hubungan antara massa lemak dengan densitas tulang, Anda dapat menyebutkan hipotesis bahwa massa lemak berkontribusi terhadap densitas tulang. Pada penelitian, digunakan lemak abdominal sentral untuk mewakili massa lemak tubuh. Di sini Anda dapat mereferensikan kenapa Anda menggunakan metode tersebut, contohnya karena pada studi sebelumnya, lemak sentral memiliki korelasi yang baik dengan lemak tubuh total. Selain itu, sebutkan juga tujuan dari penelitian Anda, contohnya untuk menguji hipotesis Anda pada populasi lansia kaukasia.

Referensi:

  1. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2011.
  2. Cargill M, O’Connor P. Writing scientific research articles: Strategy and steps. 3rd ed. Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell; 2021.
  3. Reference Librarians. Research guides: organizing academic research Papers: the introduction. 2013 [cited 2022 Jan 4]; Available from: https://library.sacredheart.edu/c.php?g=29803&p=185916
  4. Turbek SP, Chock TM, Donahue K, Havrilla CA, Oliverio AM, Polutchko SK, et al. Scientific writing made easy: a step-by-step guide to undergraduate writing in the biological sciences. Bull Ecol Soc Am. 2016;97(4):417–26.