Penerapan FINER untuk Menemukan Ide Penelitian yang Berdampak Besar

Penulis: Risetku.com

Apa itu FINER?

Sebelum melakukan penelitian, tentunya pertanyaan penelitian harus ditentukan terlebih dahulu. Adanya pertanyaan penelitian yang baik akan membantu proses penelitian Anda kedepannya, termasuk bentuk, metode, dan tujuan dari penelitian Anda.  Pertanyaan penelitian menanyakan sesuatu yang belum diketahui oleh pengetahuan, dengan harapan bahwa penelitian Anda akan menjawab pertanyaan tersebut. Untuk menentukan pertanyaan penelitian yang baik, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu dimana letak kesenjangan antara pengetahuan yang sudah ada saat ini dengan apa yang belum diketahui. 

Namun, tidak semua pertanyaan penelitian yang diuraikan dari kesenjangan pengetahuan yang ada baik ataupun dapat dijadikan suatu penelitian. Penelitian yang baik harus dapat dilakukan secara realistis dan etis, menarik dan bermanfaat dalam praktik klinis sehar-hari, dan dapat berkontribusi ke penelitian-penelitian lain kedepannya. Kriteria FINER merupakan kerangka yang dapat membantu Anda menentukan pertanyaan penelitian yang baik. FINER merupakan akronim dari feasibility, interesting, novelty, ethical, dan relevant, yang dapat Anda gunakan dalam penyusunan pertanyaan penelitian yang baik. 

F – Feasible: bisa dilakukan 

Sebuah pertanyaan penelitian harus dapat dijawab sesuai dengan sumber daya, waktu, dan kemampuan yang dimiliki. Termasuk dalam hal ini adalah desain penelitian, pendanaan, besar sampel, hasil yang dapat diukur, sumber daya manusia dan teknologi yang dibutuhkan, dan waktu yang Anda miliki untuk menjalani penelitian tersebut. 

Beberapa komponen yang dapat dipertimbangkan terkait feasibilitas antara lain:

  • Waktu

Apakah Anda memiliki cukup waktu untuk melakukan penelitian ini? Sebelum memulai penelitian, penting untuk mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian tersebut. Perlu diingat juga bahwa estimasi biasanya bersifat optimis, dan pada kenyataannya bisa memakan waktu lebih lama dari pada estimasi. Oleh karena itu, bila dari awal sudah diperkirakan bahwa studi terlalu memakan banyak waktu, Anda dapat memodifikasi studi atau bahkan mencari pertanyaan penelitian yang lain. 

  • Dana

Apakah ada yang mendanai penelitian ini? Bila tidak, apakah Anda mampu mendanai penelitian ini? Sama seperti waktu, estimasi biaya biasanya bersiat optimis dan seringkali melebihi prediksi pada pelaksanaannya. Bila diperkirakan dana sebuah penelitian melebihi kemampuan Anda untuk membiayai, Anda perlu memodifikasi penelitian Anda, contohnya mengubah desain penelitian menjadi lebih sederhana.

  • Kemampuan

Apakah Anda dapat mengakses alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian Anda? Apakah Anda memiliki kemampuan teknis untuk melakukan penelitian ini dari pengumpulan subjek, pengukuran variabel, samapi analisa data? Apabila Anda merasa tidak yakin dengan kemampuan Anda, Anda dapat konsultasi dengan peneliti yang lebih handal, atau berkolaborasi dengan orang-orang yang handal dalam bidang yang Anda kurang bisa.

  • Jumlah subjek

Banyak penelitian yang gagal mencapai tujuan penelitian dikarenakan jumlah subjek penelitian yang terlalu sedikit, sehingga tidak memenuhi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan. Oleh karena itu, lihat terlebih dahulu apakah jumlah subjek penelitian yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda dapat dicapai secara realistis atau tidak. Anda juga dapat mempertimbangkan akses Anda terhadap populasi target, estimasi subje yang akan dieksklusi/menolak berpartisipasi, ataupun jumlah subjek yang hilang saat di follow up untuk menentukan apakah besar sampel Anda feasibel atau tidak. 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan jumlah subjek adalah mengliminasi kriteria eksklusi yang tidak perlu, mengembangkan kriteria inklusi, ataupun menggunakan desain studi yang berbeda.

  • Cakupan 

Pertanyaan enelitian yang terlalu luas, terhadap subjek penelitian yang banyak, dan mengukur terlalu banyak variabel juga kurang feasibel untuk dilakukan. Solusinya adalah dengan mempersempit penelitian Anda sehingga hanya menjawab tujuan-tujuan yang paling penting saja. 

I – Interesting: menarik

Selanjutnya, tentukan apakah pertanyaan penelitian Anda menarik bagi Anda, komunitas ilmiah, dan orang-orang lain yang terlibat dalam penelitian Anda. Penelitian ini terutama harus menarik bagi Anda sebagai peneliti agar Anda sendiri termotivasi untuk melakukan penelitian ini. Selain itu, pertimbangkan juga apakah masyarakat akan menemukan penelitian Anda menarik. Hal ini nantinya akan terkait dengan novelty dan relevansi penelitian Anda.

N – Novelty: baru

Penelitian yang baik sebaiknya mengisi kesenjangan antara apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui. Oleh karena itu, pastikan bahwa pertanyaan penelitian yang Anda tanyakan belum dijawab di studi atau literatur lain. Hal ini dapat Anda ketahui dengan melakukan penulusuran literatur di bidang terkait terlebih dahulu. Bagaimana penelitian Anda mendukung dan mempertajam studi-studi yang sudah ada, atau implikasi baru yang penelitian Anda bawakan, juga termasuk dalam novelty.

E – Ethical: etis

Penelitian Anda harus memenuhi etis, dipertimbangkan dengan kaidah etis beneficience, non-maleficience, autonomy, dan justice. Anda harus mempertimbangkan apakah target intervensi Anda pantas untuk diberikan intervensi, apakah intervensi Anda berpotensi membahayakan atau menimbulkan efek samping, apakah penggunaan kontrol/plasebo pada penelitian Anda dianggap etis, dan apakah hasilnya bermanfaat bagi pasien coba, atau justru berpotensi menimbulkan efek samping jangka panjang.

Penelitian tidak boleh mengesampingkan kepentingan dan keamanan masyarakat, subjek penelitian, atau binatang coba sekalipun. Oleh karena itu, dalam menyusun pertanyaan penelitian dan penelitian kedepannya, pastikan bahwa Anda meminimalkan dampak buruk semaksimal mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan penelitian sesuai dengan protokol, menjaga kerahasiaan pasien, dan berperilaku semestinya, contohnya dengan memberikan informed consent pada subjek penelitian.

R – Relevance: berkaitan dengan masalah yang ada sekarang

Relevansi artinya penelitian Anda akan membawa dampak yang nyata bagi ilmu pengetahuan, masyarakat, dan praktis klinis. Relevansi juga berkaitan dengan novelty dan interesting, dimana penelitian yang relevan akan dianggap lebih menarik dan kedepannya akan lebih mungkin diterapkan dalam masyarakat. Selain itu, penelitian yang relevan juga membawa dampak dan manfaat untuk penelitian kedepannya.

Referensi

  1. Cummings SR, Browner WS, Hulley SB.  Designing Clinical Research. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2013. Conceiving the research question and developing the study plan; pp. 14–22.
  2. Fandino W. Formulating a good research question: Pearls and pitfalls. Indian J Anaesth. 2019;63(8):611–6.
  3. Farrugia P, Petrisor BA, Farrokhyar F, Bhandari M. Practical tips for surgical research: Research questions, hypotheses and objectives. Can J Surg. 2010;53(4):278–81.
  4. Brian Haynes R. Forming research questions. J Clin Epidemiol. 2006;59(9):881–6.
  5. Regatieri CV, Alves AV, Rocha E. Medical acumen and scientific approach meet the FINER method. Arq Bras Oftalmol. 2019;82(4):1–5.
  6. Elzeview. FINER: a research framework [Internet]. Elsevier.com. 2020 [cited 2021 Nov 28]. Available from: https://scientific-publishing.webshop.elsevier.com/research-process/finer-research-framework/