29 Desember 2024
Penelitian di Kanada meneliti jutaan orang berdasarkan penyakit multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan penyakit demensia. Terdapat 4,4 juta orang untuk kasus multiple sclerosis dan 2,2 juta orang untuk kasus demensia dan penyakit Parkinson. Antara tahun 2001 sampai 2012, terdapat 243.611 kasus demensia, 31.577 kasus Parkinson, dan 9.247 kasus multipel sclerosis.
Hasilnya, polusi udara dan kebisingan menyebabkan kerusakan pada otak. Polusi udara serta asap diesel menyebabkan stres oksidatif, peradangan pada sistem saraf, aktifnya sel mikrogila, dan menstimulasi munculnya antibodi di otak. Memangnya separah itu?
Orang yang tinggal di dekat lalu lintas padat atau jalan utama akan terkena beberapa paparan, seperti nitrogen oksida, partikel polusi, logam berat, senyawa hidrokarbon, senyawa organik yang mudah menguap, kebisingan, dan faktor lainnya. Jika dibandingkan dengan rumah yang berjarak 201β300 meter dari jalan utama, hasil penelitian menunjukkan risiko meningkatnya terkena demensia: 7% untuk rumah kurang dari 50 meter, 4% untuk rumah 50β100 meter, dan 2% untuk 101β200 meter. Sedangkan, untuk penyakit Parkinson dan multiple sclerosis tidak ditemukan hubungannya.
Meskipun selisih di setiap jarak rumah tidak terlalu besar, tetapi 7β11% kasus demensia pada pasien yang tinggal dekat jalan utama disebabkan oleh paparan lalu lintas.
Apa tetap relevan berdasarkan statistik?
Secara statistik, lalu lintas di jalan utama dengan kejadian demensia memiliki hubungan yang kuat. Namun, setelah diuji statistik dengan menambahkan faktor paparan nitrogen dioksida dan partikel halus dari polusi, hubungannya tidak sekuat sebelum faktor tersebut ditambahkan.
Terakhir, studi ini mengharapkan adanya kebijakan yang dapat mengatur perencanaan penggunaan lahan untuk tempat tinggal demi mengurangi paparan bising lalu lintas yang dapat mencegah terjadinya demensia sehingga memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan masyarakat.
Referensi
Baca juga