13 Mei 2024
Dalam penulisan karya ilmiah, tentu saja kita menginginkan hasil terbaik, bukan? Tidak diragukan lagi, hasil meta-analisis merupakan yang tertinggi dalam hierarki bukti, artinya memiliki bukti yang paling tinggi dan terpercaya. Hal ini dikarenakan meta-analisis memiliki keunikan untuk menghitung data secara matematis yang diakumulasikan dari studi yang telah disertakan atau dikeluarkan oleh penulis. Namun, tidak jarang banyak peneliti terjebak ingin melakukan meta-analisis, tetapi saat sudah menulis, ternyata tidak memenuhi syarat. Hal ini membuat kita menjadi patah semangat karena harus melakukan pencarian dari awal lagi!
Untuk menghindari terjebak dalam inisiasi penulisan dan memastikan bahwa Anda siap untuk melakukan meta-analisis, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Dalam mencari studi, pastikan Anda menggunakan search engine yang tepat seperti PubMed, Science Direct, Cochrane, dan lainnya. Setelah melakukan pencarian dengan kata kunci yang sesuai, Anda akan mendapatkan sejumlah jurnal yang perlu disertakan atau dikesampingkan. Pada tahap ini, Anda dapat melakukan pengecekan cepat terhadap relevansi jurnal dengan kata kunci yang digunakan melalui abstrak atau full-paper yang tersedia. Pastikan data yang ditemukan lengkap, biasanya terdapat dalam bagian hasil atau tabel pada Acknowledgements. Jika data tersebut lengkap, Anda dapat melanjutkan pencarian ke jurnal lain dan mencari kesamaan data antara satu jurnal dengan yang lain. Apabila Anda menemukan banyak jurnal yang relevan, ini menandakan bahwa Anda telah melangkah satu langkah penting dalam persiapan untuk meta-analisis.
adalah tanda penting lainnya dalam persiapan untuk meta-analisis. Efek pengukuran adalah skala pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian, seperti Odds Ratio (OR), Risk Ratio (RR), rata-rata (mean), atau median (nilai tengah). Dalam meta-analisis, penting bahwa alat ukur efek yang digunakan dalam setiap studi konsisten. Menggabungkan dua jenis efek yang berbeda dalam satu meta-analisis tidak disarankan, karena hal ini dapat menghasilkan hasil yang tidak valid. Setelah memastikan bahwa data dari jurnal-jurnal yang ingin Anda inklusikan lengkap, langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah efek pengukuran yang digunakan dalam jurnal-jurnal tersebut seragam atau berbeda. Jika efek pengukuran tersebut seragam, Anda telah melangkah lebih dekat untuk melakukan meta-analisis.
Kategori ini termasuk apakah populasi, intervensi, dan komparasi yang Anda inklusikan itu relatif homogen atau sama? Misal, apabila Anda ingin membuat meta-analisis tentang penggunaan kafein pada orang yang mengantuk, Anda harus pastikan bahwa apakah populasi tersebut sama? Apakah dalam pencarian Anda memiliki intervensi yang berbeda misal ada obat kafein dan kopi? Dan apakah comparison tersebut sama semisal ada yang membandingkan dengan efek air putih atau teh?
Mirip dengan yang nomor dua, tetapi Anda harus melihat apa tipe studi yang Anda inklusikan? Misal ada RCT, Case Report, Cross Sectional, dll. Kalaupun berbeda, Anda harus pastikan bahwa effect measures dari setiap jurnal yang Anda temukan harus sama. Namun, hal tersebut akan mempengaruhi kualitas level of evidence studi Anda.
Gimana sih caranya? Yuk simak langkah-langkah berikut:
Tunggu apa lagi? Yuk belajar di Risetku Camp. Fitur-fitur ini akan membantu Anda untuk menjadi mahir dalam Systematic Review dan Meta-analysis
Baca juga